Cerpen "Kamu, Merubah Dunia Saya"

Jumat, 07 April 2017

Cerpen "Kamu, Merubah Dunia Saya"


yoyoyoyoyoyyooo... mimin bawa karya anak kelas X AK 1 lagi nih.. serius ini keren banget wkwk, dia juga punya beberapa karya yang udah di publish di Wattpad loh.. yap ini karya Vivin Dian Farizi,
Langsung aja ya simak baik-baik :)

               Kamu, Merubah Dunia Saya

Delapan sama Sembilan itu dekat, sepuluh dan sebelas itu pun sama. Begitupula dengan saya dan kamu, dekat. Tapi kenyataannya? Untuk menggapai dirimu pun, saya merasa seperti menyeberangi samudera dan menanjaki puncak wijaya. Saya merasa lelah sebelum mencapai tujuan utama saya, rasanya saya mau menyerah dan memilih mati saja ketika jutaan rintangan menghadang dan menghalangi saya untuk sampai. Tapi, masih ada semilyar kata semangat yang membuat saya tidak mau menyerah lagi, yaitu harapan. Tujuh tahun cukup bagi saya untuk menyeberangi samudera itu, tujuh tahun cukup bagi saya yang hanya bisa melihatmu dari jauh tanpa bisa menyentuhmu barang secuilpun. Tapi saya selalu merasa, harapan darimu pernah ada. Kamu pernah menyentuh dasar hati saya dengan rasamu yang membuatku kini selalu rindu akan masa itu.
Wajah sederhana mu yang tidak terlalu terlihat tegas masih berlarian di dasar ingatan saya. Suara beratmu yang selalu membuat jantung saya mencelos setiap suara itu menyuarakan nama saya. Tawamu yang membuat kulit-kulit wajah tertarik yang masih terekam jelas di telinga saya. Dan satu yang selalu membuat saya jatuh cinta yaitu tatapan teduhmu. Tatapan dengan bola mata cokelat yang selalu saya suka. Tatapan yang pernah mengisyaratkan sesuatu bahwa ‘saya suka kamu’. Segala yang ada pada dirimu, selalu saya simpan selama tujuh tahun saya jatuh cinta sama kamu. Kamu sempurna, dengan caramu, gayamu, tingkah lakumu, bahkan bahasa tubuhmu yang selalu saya suka.
Malam masih dingin setelah sore tadi turun hujan di Banjarnegara. Kota yang menjadi saksi perasaan tabu yang berkelana menjadi kelabu dan selamanya akan seperti hantu di hati. Saya meniup lilin di cupcake kecil rasa cokelat yang saya beli pulang sekolah tadi.
Delapan Oktober.
“Selamat ulang tahun, Za”
Senyum saya mengembang bersamaan dengan asap yang timbul terbawa angin akibat tiupan saya. Ini sudah menjadi kebiasaan saya jika kamu mau tahu, merayakan ulang tahun orang terkasih yang masih menjadi nomor satu di hati saya. Walaupun sendirian, dengan malam yang dingin dan semerbak bau air hujan. Saya suka tanggal ulang tahun kamu, delapan. Sedangkan saya lahir di tanggal Sembilan. Saya juga suka bulan oktober karena berdekatan dengan November. Kenapa semuanya terlihat sudah digariskan Tuhan? Bahkan angka-angka yang menjadi favorit saya dan kamu berdekatan. Tapi, bagaimana dengan saya dan kamu sendiri? Akankah kita bisa sedekat angka-angka itu?
Setiap saat dan seperti saat ini saya selalu berdoa pada Tuhan agar Dia bisa mendekatkan saya dengan kamu. Saya ingin, sangat ingin bisa bersamamu walau itu hanya sekedar satu detik pun saya pasti akan merasa senang karena pernah bersamamu, dan pernah ada di hatimu. Sekali lagi, walau hanya satu detik. Itu sudah termasuk harapan sederhana saya. Kamu tahu? Saya pelupa paling parah diantara teman-teman saya. Tapi, saya selalu berusaha agar saya tidak lupa kamu. Saya tidak mau lupa kamu yang telah tinggal dan menetap di hati saya.
Sekarang saya bisa apa ketika saya dan kamu benar-benar jauh. Bukan jauh fisik karena rumah kamu pun masih satu kota dengan saya. Tapi, kamu dan saya sudah jauh hatinya, perasaannya. Saya sedih kamu tahu? Saya sedih mengingat beberapa bulan lalu ketika saya dan kamu bertemu lagi tapi seakan tidak mengenal. Jantung saya yang selalu berdegup setiap melihat wajahmu terkalahkan dengan rasa nyeri di dasar hati saya mengenai fakta menyakitkan itu.
Gengsi menghancurkan semuanya.
Saya selalu bertanya, kemana kamu yang enam tahun lalu saya kenal sebagai sosok yang selalu mengganggu saya setiap waktu? Kenapa yang saya dapati malah kamu yang terkesan dingin dan kaku pada saya?
Cinta saya besar. Saya cinta sama kamu. Saya takut bahwa hati saya paten untuk terus mencintaimu. Saya selalu mencoba menghindar, saya mencoba berandai dengan yang lain, saya selalu lari dan menutup pintu hati. Tapi kenapa? Kenapa kamu selalu ada di depan saya, menghalangi saya pergi? Kamu menyiksa batin saya, Za. Kamu selalu masuk tanpa permisi melewati celah rahasia di dasar hati saya. kamu seakan sulit dilupakan, kamu seakan menghantui saya setiap saat,
kamu..
kamu..
Ah, saya benci menangis. Saya benci air mata berharga saya jatuh untukmu. Saya bingung, sebenarnya saya cinta kamu atau saya benci kamu yang tidak mau pergi dari hati saya? Bantu saya, bantu saya untuk perlahan melupakan masa lalu yang menyakitkan seperti masa-masa saya yang masih bisa dengan suka hati menatapmu, dekat denganmu. Bantu saya lari dari kamu, Za. Saya lelah dengan ‘cinta sendirian’ ini. Saya mohon, jangan begini jika kamu tidak mau membantu saya. Karena kamu, saya selalu merasa cinta itu ada. Karena kamu, saya selalu merasa dicintai.
Dan karena kamu, telah merubah dunia saya.

            Cupcake cokelat saya biarkan di atas meja. Membiarkan semut memakannya, membiarkan semut menggerogoti cupcake itu. Menggerogoti perasaan saya terhadap kamu, agar secepatnya hilang. Setetes air mata terakhir malam ini jatuh mengenai tangan saya. Saya mencoba terpejam menghilangkan mimpi-mimpi saya tentang kamu. Terlarut dalam dinginnya malam dan gerimis yang diam-diam turun pertanda hati saya menangis di dalam sana.
https://68.media.tumblr.com/tumblr_lvnkcld5Gp1r46sffo1_400.gif



Gimana? keren yaaaa :'
Tunggu karya kita selanjutnya yaa :)
Arigatou Minna :)

0 komentar :

Posting Komentar